Usung 9 Tatanan Penilaian, Maros Optimistis Capai Predikat Kabupaten Sehat Tertinggi

by
Bupati Maros, Chaidir Syam, mengatakan terdapat sembilan tatanan yang menjadi fokus penilaian dalam program ini.

HARSYANEWS.ID, MAROS – Kabupaten Maros menargetkan meraih predikat Swasti Saba Wistara, penghargaan tertinggi dalam program Kabupaten Sehat tahun 2025.

Bupati Maros, Chaidir Syam, mengatakan terdapat sembilan tatanan yang menjadi fokus penilaian dalam program ini.

“Kesembilan tatanan tersebut meliputi kesehatan, permukiman, perkantoran dan perdagangan, pasar, pariwisata, transportasi, sosial, pendidikan, serta penanggulangan bencana,” kata Chaidir, Rabu (6/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menambahkan pihaknya telah menyerahkan 136 indikator dan sembilan tatanan penilaian ke Kementerian Kesehatan sejak Juni hingga Juli 2025. Hasil verifikasi data menyatakan Maros lolos tahap awal dan berhak melanjutkan ke tahap berikutnya.

“Dari hasil verifikasi data, Maros dinyatakan lolos dan lanjut ke tahap verifikasi lapangan yang telah dilakukan kemarin,” ungkap Yunus.

Menurutnya, setiap tatanan penilaian yang diajukan memiliki inovasi dan prestasi yang diraih dalam dua tahun terakhir.

“Di sektor pariwisata kita punya Geopark Unesco. Di bidang kesehatan dan sosial ada Universal Health Coverage (UHC) yang mendapat penghargaan dari Wakil Presiden, sementara di bidang pendidikan ada penghargaan Adiwiyata,” paparnya.

Meski begitu, perjalanan menuju predikat tertinggi Kabupaten Sehat bukan tanpa tantangan. Yunus mengakui salah satu kendala utama adalah masih rendahnya disiplin masyarakat dalam menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

“Meski begitu, kami terus melakukan advokasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar dan patuh terhadap aturan KTR,” tegasnya.

Ia optimistis dengan kerja sama lintas sektor, dukungan pemerintah, serta partisipasi aktif masyarakat, Kabupaten Maros mampu meraih predikat Swasti Saba Wistara pada tahun ini.

Sebagai informasi, penghargaan Kabupaten/Kota Sehat diberikan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri sebagai bentuk apresiasi terhadap daerah yang berhasil menciptakan lingkungan sehat, nyaman, aman, dan lestari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *