Harsya.id,Maros– Jembatan di dekat Pasar Sentral Maros, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, bakal segera dilebarkan.
Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan proses pembebasan lahan untuk pelebaran jembatan tersebut.
“Total lahan yang akan dibebaskan seluas 1.400 meter persegi,” ujarnya kepada Tribun Timur, Selasa (16/9/2025).
Ia menjelaskan, pelebaran jembatan ini menjadi salah satu prioritas.
Sebab lokasi tersebut kerap menjadi titik kemacetan, karena kondisi jembatan yang sempit
Mantan Kepala Dinas PUTRPP ini menyebut telah menggelar rapat bersama pihak terkait untuk langkah teknis pembebasan lahan, Senin (15/9/2025) kemarin.
Muetazim menambahkan, jalur untuk pembebasan lahan juga sudah dipetakan oleh pihak Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel.
“Kemudian, Camat Turikale diminta segera melakukan pemetaan atau poligon untuk menentukan titik-titik lahan yang terdampak,” bebernya.
Dari sisi administrasi, kata dia, bagian Keuangan akan berkoordinasi dengan Kantor Pertanahan terkait percepatan proses pembebasan, termasuk pengukuran di lapangan.
“Dana bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Sulsel sebesar Rp8 miliar sudah disiapkan untuk pembebasan lahan,” jelasnya.
Ia menjelaskan nantinya jembatan dibangun akan dibuat sama dengan ukuran yang ada sebelumnya.
“Lebar jembatan sama seperti sebelumnya 9,4 meter dengan panjang 102 meter,” imbuhnya.
Ia menjelaskan pembangunan fisik jembatan akan ditangani langsung oleh Balai Jalan.
“Anggarannya dari Balai Jalan, Pemkab Maros hanya fokus pada pembebasan lahan saja,” tegasnya.
Ditargetkan, proses pembebasan lahan bisa tuntas tahun ini agar pembangunan segera dimulai.
“InsyaAllah tahun ini pembebasan lahan selesai, agar pekerjaan fisik bisa segera berjalan,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman telah menyalurkan bantuan keuangan kepada Pemda Maros sebesar Rp10 miliar.
“Dana ini untuk dua sektor. Pertama, pembebasan lahan oprit jembatan di sekitar Pasar Sentral Maros, sebesar Rp8 miliar,” ujarnya.
Ia menyebut, Pemkab Maros akan menangani proses appraisal lahan.
“Untuk pembangunan jembatan, ditangani oleh kementerian,” jelasnya.
Salah satu warga, Ishaq mengaku senang dengan rencana pelebaran jembatan.
Ia menilai langkah tersebut sangat tepat karena setiap hari kawasan itu padat oleh arus kendaraan maupun aktivitas pasar.
“Kalau pagi dan sore macet sekali di sini, apalagi hari pasar. Di situ jalannya lebar pas di jembatan arus lalu lintas menyempit jadinya macet,” kata warga Turikale ini.